BERITAMALUKU.COM, Piru – Stok Bahan Bakar Minya (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang beroperasi di Dusun Tanah Goyang, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, kini menjadi sorotan.
Sorotan tersebut datang dari kalangan masyarakat. Pasalnya, BBM sering mengalami kelangkaan di SPBU tersebut.
Pantauan berita-maluku.com di lapangan pukul 10:45 WIT, Minggu (15/9/2024), tidak ada aktivitas penjualan BBM, padahal stok minyak sering disuplai dari Pertamina.
Sehingga dinilai adanya permainan oleh pihak SPBU yang menjual BBM dengan harga tinggi ke pihak pengecer.
“Setiap kali kita mau beli minyak namun SPBU itu selalu ditutup, padahal kita tau bahwa stok minyak itu ada terus,” ujar salah satu pengendara, Amin (34), Minggu siang.
Oleh itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBB, serta pihak pertamina untuk melakukan pengawasan.
“Pemda SBB dan Pertamina harus melakukan pengawasan, karena ini berdampak dan berefek kepada masyarakat,” pintah Amin.
Dirinya juga menjelaskan, minyak yang dijual pada SPBU itu tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Harga minya di SPBU itu tidak sesuai, contohnya BBM jenis pertamax, harga perliternya Rp 13.500, namun dijual perliternya Rp 15.000 – Rp 16.000,” ungkapnya.
Lebih parahnya, ungkap Amin, stok minyak sering habis dari SPBU itu karena pihaknya melakukan penjualan di rumahnya.
“Stok minyak itu dijual oleh penjaga SPBU tersebut di rumahnya, dan ada juga sebagian pengecer yang ambil stok minyak langsung dari mereka,” pungkasnya.(*)
Comment