BERITAMALUKU.COM, Piru – Perusahaan batu pecah (batu split) yang tengah beroperasi di Dusun Laala, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, diduga merusaki talud penahan banjir.
Pantauan berita-maluku.com, di lokasi pukul 13:00 WIT, Sabtu (14/9/2024), perusahaan telah menimbun sebagian dinding penahan tanah dengan pasir, dijadikan sebagai jembatan, agar aktivitas kendaraan untuk melakukan pengambilan material di kali tersebut dapat dilakuka.
Padahal, hal itu tidak boleh dilakukan oleh pihak perusahaan, karena dapat merugikan masyarakat ketika penghunjan tiba.
Seharusnya pihak perusahaan dapat membangun jembatan sendiri untuk aktivitas kendaraan, bukan jadikan talud itu sebagai jembatan penghubung.
Diketahui, talud tersebut baru saja selesai dikerjakan dengan anggaran Rp 24 miliar lebih, tujuannya agar masyarkat sekitar tidak menjadi korban banjir saat musim penghujan, akan tetapi perusahan diduga bernama “Tiga Ikan” itu telah melakukan kesalahan.
Untuk itu, selain masyarakat yang menjadi korban, terjadi juga kerugian keuangan negara, apabila talud tersebut mengalami kerusakan cukup parah.
Sehingga, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku serta pihak penegak hukum lainnya harus memangil pihak perusahaan untuk mengevaluasi kinerjanya, agar hal seperti itu tidak boleh dilakukan, karena bisa berdampak negatif untuk orang banyak.
Tak hanya itu, lokasi yang dijadikan sebagai tempat pengambilan material itu juga merupakan lokasi rawan banjir, yang beberapa waktu lalu air dari kali itu meluap dan merendam pemukiman warga Dusun Laala.
Hingga berita ini dimuat, pihak perusahaan belum bisa dikonfirmasi, karena komunikasinya cukup sulit.(*)
Comment