Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaHukum & KriminalMalukuPeristiwa

Soal Insiden Berdarah di Lokasi Perusahaan PT SIM-SBB, Begini Kronologinya

884
×

Soal Insiden Berdarah di Lokasi Perusahaan PT SIM-SBB, Begini Kronologinya

Sebarkan artikel ini
Camat Seram Barat, Bertje Akollo, Sabtu (21/10/2023).

BERITAMALUKU.COM, SBB – Persoalan bentrok antara warga dan karyawan Perusahaan PT Spice Island Maluku (SIM) yang bergerak di bidang penanaman Pisang Abaka, bermula saat sekelompok masyarakat berjumlah kurang lebih 50 orang, datang ke lokasi sambil membawa senjata tajam (Sajam), batu dan kayu, hendak memalang areal perkebunan tersebut.

Insiden tersebut terjadi di kawasan perusahaan PT SIM, yang terletak di Dusun Pelita Jaya, Desa Eti, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, pada Jumat (20/10/2023) kemarin.

Tak terima dengan tindakan arogan oleh kelompok tersebut, karyawan PT SIM akhirnya angkat bicara, sehingga terjadi aduh mulut antara pihak karyawan dan kelompok masyarakat itu.

Hal itu diungkapkan oleh Camat Seram Barat  Bertje Akollo kepada awak media di Piru. Sabtu (21/10/2023).

“Karena merasa tidak puas, kelompok masyarakat itu mulai melakukan tindakan yang anarkis, dengan menyerang karyawan menggunakan senjata tajam yang dibawa mereka,” ungkap Akollo, Sabtu siang.

Akibat merasa terancam, kata Akollo, secara spontan operator alat berat jenis ekskavator melakukan aksi pembelaan dan perlindungan diri.

“Karena mereka merasa terancam dan ingin melidungi diri, secara reflek operator ekskavator mulai menggerakan/ melakukan swing bukcet alat berat tersebut. Dengan maksud agar masyarakat tidak berani mendekat dan membubarka diri, namun aksi ini tidak dihiraukan oleh mereka, namun dengan tak sengaja kenal salah seorang warga bernama La Randi,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, sesuai arahan Penjabat Bupati SBB, seluruh perusahaan yang berada di Kabupaten berjuluk Saka Mese Nusa ini, sebelum melakukan kegiatan, harus mendapat/ memperoleh ijin dari pemilik lahan.

“PT. SIM sebelum melakukan aktifitas telah membuat perjanjian dan sudah mengantongi ijin dari pemilik lahan sesuai dengan arahan oleh PJ. Bupati SBB,” jelas Akollo.

Terkait peristiwa tersebut, saat ini suasana sudah mulai kondusif, serta aktivitas di lokasi perusahaan sementara dihentikan.

“Kini keadaan sudah aman, kasusnya juga sudah ditangani oleh Polres SBB, dan dalam proses penyelidikan,” pungkasnya.(*)

Comment