Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaMalukuPendidikanPeristiwa

Buntut Masalah Pembayaran, Para Kontraktor Segel dan Palang Sejumlah Gedung pada 2 Sekolah di Namlea

400
×

Buntut Masalah Pembayaran, Para Kontraktor Segel dan Palang Sejumlah Gedung pada 2 Sekolah di Namlea

Sebarkan artikel ini

BERITAMALUKU.COM, Buru – Kesal menunggu lebih dari setahun, para kontraktor yang pekerjaannya tak kunjung dibayar segel dan palang beberapa banguan sekolah di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, Rabu (18/10/2023).

Bangunan sekolah dipalang menggunakan papan yang dipaku ke pintu tersebut, yakni SD Negeri 7 dan SD Bina Umat, yang berlokasi di Kota Namlea.

“Sesuai dengan surat yang kita masukan ke pihak sekolah, untuk hari ini ada beberapa bangunan yang terdapat di dua sekolah akan dipalang, yakni SD Negeri 7 dan SD Bina Umat,” kata salah satu kontraktor sekaligus koordinator aksi, Taher Fua kepada wartawan, Rabu siang.

Menurutnya, pekerjaan yang belum dibayarkan adalah paket-paket pekerjaan pada Tahun 2021 lalu. Sehingga mereka meminta agar segera percepat melakukan pembayaran.

“Apabila dalam waktu tiga hari itu belum ada kepastian pembayaran, maka kita pastikan akan terjadi aksi palang susulan terhadap bangunan sekolah lainnya yang dikerjakan pada Tahun 2021, yang tersebar di 10 Kecamatan, di Kabupaten Buru,” ujarnya.

Tampak salah satu bangunan sekolah SD Bina Umat di Namlea, pintunya di palang menggunakan papan, Rabu (18/10/2023).

Sebagai rekanan, mereka sudah sabar menanti selama 2 tahun, namun karena tak ada kejelasan mereka pun akhirnya meluapkan kekesalannya dan melancarkan aksi protes.

“Untuk bangunan secara keseluruhan itu ada 50 unit yang berada di 10 kecamatan. Dari 50 bangunan tersebut ada sebagian yang sudah rampung 100 persen, namun ada juga yang belum mencapai 100 persen,”

Dijelaskan, aksi yang dilakukan ini adalah upaya untuk menegur pihak terkait, agar bisa membayarkan haknya sebagai rekanan.

“Menyangkut persoalan aksi palang ini, kami secara pribadi tidak berkeinginan untuk melakukannya, karena sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar atau pihak sekolah, akan tetapi kalau langkah ini tidak dilakukan maka kita merasa dipermainkan oleh Pemda Buru dalam hal ini Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Lanjutnya, kami dijanjikan untuk pembayaran bukan baru sekali, namun sudah berulangkali, padahal kami sudah komunikasi dengan Penjabat Bupati Buru, DPRD, Dinas Keuangan, Dinas Pendidikan, namun cuman diberikan janji.

Jadi, kita melihat ini sengaja dilakukan untuk mengulur-ngulur waktu oleh Dinas Pendidikan, sehingga sebagai bentuk keseriusan, kita pihak kontraktor hari melakukan aksi palang gedung, dengan tujuan agar segera melakukan pembayaran untuk kegiatan Tahun 2021.

“Ketika sudah dibayar, kita pastikan palang itu akan dibuka, namun apabila tidak dibayar, maka akan ada palang susulan pada beberapa sekolah yang ada di 10 kecamatan,” tegas Taher.(*)

Comment