Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaKomunitasMaluku

Tak Puas Dengan Putusan IMI Maluku dan Hadiah, Peserta Bupolo Grastrack Open Championship 2023 Kesal

534
×

Tak Puas Dengan Putusan IMI Maluku dan Hadiah, Peserta Bupolo Grastrack Open Championship 2023 Kesal

Sebarkan artikel ini
Tampak 2 peserta kegiatan Bupolo Grastrack Open Championship 2023 tengah balap di Sirkuit GTX Tatanggo, Namlea, Kabupaten Buru, pada Sabtu (8-9/7/2023) kemarin.

BERITAMALUKU.COM – Kegiatan Bupolo Grastrack Open Championship 2023 yang digelar oleh Supermoto Ambon X Supermoto Ambon Namlea Chapter, di Sirkuit GTX Tatanggo, Namlea, Kabupaten Buru, pada Sabtu (8-9/7/2023) kemarin, meninggalkan kesan yang tidak baik bagus terhadap sejumlah tim.

Pasalnya, sejumlah tim merasa tidak puas dengan keputusan dari Tim Juri  Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Maluku, terkait pengumuman juara umum open, serta hadiah yang dijanjikan pada saat technical metting awal, tidak sesuai dengan apa yang diterima oleh para juara balap motor trail itu.

“Kegiatan yang dibicarakan pada saat technical metting awal tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan,” kata Koordinator Waeapo Trail Community (WTC), Sugiarto kepada berita-maluku.com, Senin (10/7/2023).

“Hadiah yang dijanjikan dengan hadiah yang didapatkan sangat berbeda jauh, contohnya dijanjikan untuk juara II mendapatkan hadih uang Rp. 2.000,000,- (dua juta rupiah) namun yang didapat hanya Rp 800.000, (delapan ratus ribu rupiah),” lanjut Sugiarto menambahkan.

Hingga akhirnya, para tim yang pembalapnya ditetapkan menjadi juara mengembalikan uang dalam amplop yang mereka terima kepada panitia penyelenggara, dan panitia penyelenggara melakukan pertemuan ulang, dengan hasil kesepakatan akan memenuhi kewajiban untuk memberikan uang yang masih kurang sesuai dengan nominal yang tertera di dalam eraturan pelengkap perlombaan (PPP) yang dikeluarkan oleh pimpinan perlombaan.

Selain itu, untuk yang mendapatkan tropi/piala hanya juara satu pada tiap kelas perlombaan, sementara juara dua dan tiga hanya mendapatkan medali, padahal dalam PPP tertulis sejumlah uang plus trophy, itu salah satu hal yang membuat peserta kecewa.

Selain hadiah, ia mengungkapkan, mereka juga kesal serta kecewa dengan pengumuman hasil juara umum open, yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan.

“Kekecawaan kami berikutnya, masalah juara umum open, saat itu tim juri dari IMI Maluku sudah mengumumkan bahwa salah satu pembalap dari tim WTC mendapatkan juara umum open, namun selang satu jam kemudian pernyataan bahwa salah satu pembalap kami yang mendapatkan juara umum open dinyatakan batal, karena ada koreksi dari tim lain, seharusnya apabila ada tim tidak terima dengan hasil yang diumumkan harus melakukan protes sesuai dengan hasil technical metting awal, namun tim yang tidak terima tersebut tidak melakukan apa yang sudah menjadi ketentuan dari hasil technical metting awal, tidak mengajukan protes dengan meminta blangko protes dari dewan juri, setelah kami tanyakan hal tersebut jawaban dari tim juri IMI Provinsi Maluku adalah itu tadi koreksi, dan itu bagi kami tidak sesuai ketentuan,” pungkasnya.

Dia mengungkapkan, seharusnya TIM Juri dari IMI lebih teliti dalam merekap hasil point, para pembalap sebelum mengumumkan siapa yang akan menjadi juara, baik itu juara umum open ataupun lokal, namun yang terjadi pada event ini tim WTC sudah diumumkan sebagai juara umum open, namun selang satu jam kemudian tim WTC dipanggil oleh tim juri dari IMI Maluku dan dinyatakan bahwa bukan tim WTC yang keluar sebagai Juara U
umum open, namun yang juara adalah tim lain.

“Yang jelas kami sangat kecewa sekali soal hadiah maupun penilaian dari tim juri IMI Maluku, karena waktu technical metting dan di lapangan berbeda sekali, aturan selalu diubah-ubah tanpa sepengetahuan peserta,” pungkasnya.

Menurutnya, hingga saat ini, belum ada putusan terkait juara umum open, karena masih menunggu hasil banding.

“Harapan kita, panitia maupun tim juri dari IMI Maluku yang memimpin perlombaan harus bisa profesional dan konsisten, agar tidak terjadi masalah saat kegiatan berlangsung maupun setelah kegiatan selesai, sehingga bisa berjalan lancar, dan tidak ada kesan buruk dari para tim yang berpartisipasi dalam event tersebut. Yang jelas kegiatan ini, pihak panitia terkesan belum siap, dan seakan memaksakan untuk menyelenggarakan event tersebut, akibatnya hasilnya jauh dari harapan para tim yang ikut berpartisipasi,” harap Sugiarto dengan nada kecewa.(*)

Comment