BERITAMALUKU.COM – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Namlea, dr. Helmy Koharjaya tak bertanggungjawab untuk menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di rumah sakit.
Pasalnya, hingga saat ini dr. Helmy belum memberikan keterangan apapun terkait sejumlah masalah yang terjadi di RSUD Namlea tersebut.
Baik masalah Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) para dokter belum dibayarkan 11 bulan, pelayanan kesehatan tidak maksimal, kekurangan obat-obatan, kantung darah, oksigen dan lainnya.
dr. Helmy setiap kali dihubungi nomornya di luar jangkauan/ tidak aktif, sehingga banyak yang menilia diri menghindar dan terkesan lari dari tanggungjawab.
Sehingga, banyak orang meminta kepada penegak hukum untuk periksa dr. Helmy terkait masalah yang terjadi di RSUD Namlea.
Serta, meminta Penjabat Bupati Buru Djalaluddin Salampessy untuk mencopot dr. Helmy Koharjaya dari jabatannya sebagai Direktur RSUD Namlea.
“Ganti saja Direktur RSUD Namlea, karena tidak bertanggungjawab,” kata salah satu sumber yang enggan menyebutkan namanya itu, kepada berita-maluku.com, Minggu (2/7/2023).
Tak hanya itu, dirinya berharap pelayanan kesehatan dari perawat dan dokter di RSUD Namlea lebih diprioritaskan, karena itu menyangkut nyawa manusia.
“Meskipun hak mereka (dokter) belum didapat, setidaknya berikan pelayanan kesehatan dengan baik, kalau tidak ada pelayanan, bagaimana dengan kondisi pasien, apakah dia harus pasrah tanpa ada pertolongan,” harapnya.
Diberitakan, para dokter di RSUD Namlea mogok kerja dan tak melakukan tugasnya untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Sehingga, banyak pasien memilih untuk dirujuk ke kota Ambon, agar mendapat pengobatan secara medis.
Namun, naasnya pasien yang dirujuk ke kota Ambon nyawanya tak tertolong, dan meninggal dunia.
Seperti yang terjadi pada, Sabtu (1/7/2023) pukul 20:25 WIT, salah satu pasien rujukan meninggal dunia di dalam ferry KMP. Wayangan.
Meninggalnya pasien tersebut diduga tidak diberikan pelayanan kesehatan dengan baik oleh pihak RSUD Namlea.
“Tadi ada pasien rujukan dri RSUD Namlea ke kota Ambon meninggal di dalam ferry KMP. Wayangan,” kata salah satu sumber terpercaya, kepada berita-maluku.com, Sabtu malam.(*)
Comment