Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaMaluku

Sering Dilanda Banjir, Warga Tanah Goyang Minta Pemda SBB Bangun Talud

240
×

Sering Dilanda Banjir, Warga Tanah Goyang Minta Pemda SBB Bangun Talud

Sebarkan artikel ini
Kondisi kali Dusun Tanah Goyang, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, Senin (24/4/2023).

BERITAMALUKU.COM – Warga Dusun Tanah Goyang, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, berharap ada perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) SBB, untuk membangun talud penahan air.

Pasalnya, sering terjadi banjir saat musim penghujan tiba. Hingga menggenangi pemukiman warga.

Hal itu disampaikan Kepala Dusun Tanah Goyang, Munir Boufakar kepada wartawan, Senin (24/4/2023).

“Longsor di pinggiran kali sudah semakin parah. Jaraknya beberapa meter dari rumah warga. Untuk itu, kami meminta pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk segera membangun talud penyangga,” kata Munir, Senin sore.

Munir menjelaskan, meluapnya air sungai saat musim hujan, sangat berpotensi terjadinya longsor di pinggiran kali.

Jika, terus dibiarkan tanpa ada upaya apapun. Sudah pasti banjir besar masuk ke pekarangan rumah warga.

“Banjir sudah sering terjadi sejak Tahun 2018 hingga sekarang. Tapi, belum ada perhatian serius dari dinas terkait untuk membuat talud,” jelasnya.

Dirinya berharap, Pemda SBB dapat membangunan talud pada kali Dusun Tanah Goyang, karena masyarakat sangat khawatir ketika musim penghujan tiba.

“Kami meminta perhatian serius pemerintah daerah menangani situasi ini. Pembagunan talud sangat dibutuhkan jika melihat kondisi yang sangat memprihatinkan ini,” harapya.

Senada dengan itu, salah satu warga, Raisal Teapon menambahkan, ketika musim penghujan, banyak pohon besar di sekitar bantaran kali tersebut tumbang.

Karena ada beberapa rumah warga yang berada di sekitar kali tersebut, dan mereka mengaku sangat khawatir ketika terjadi banjir.

“Jika tidak dibangun talud. Maka, sudah pasti air kali meluap hingga penuhi pekarangan. Untuk mencegah air meluap, kami hanya menggunakan batang pohon, sebagai penyangga sementara di sekitar kali,” ujar Raisal.

Comment