Berita UtamaMalukuPendidikan

Kondisi SDN 8 Waelata-Kabupaten Buru Memprihatinkan, Meja & Kursi Belajar Alami Kekurangan

352
×

Kondisi SDN 8 Waelata-Kabupaten Buru Memprihatinkan, Meja & Kursi Belajar Alami Kekurangan

Sebarkan artikel ini
Tampak ruang kelas SDN 8 Wailata, di Desa Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku, kekurangan meja dan kursi belajar, Kamis, (19/1/2023).

BERITAMALUKU.COM – Kondisi Sekolah Dasar (SD) Negeri 8 Waelata, di Desa Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku, sangat memprihatinkan, Kamis, (19/1/2023).

Pasalnya, fasilitas belajar mengajar seperti meja dan kursi kini mengalami kekurangan.

Alhasil, para siswa siswi dan guru yang mengikuti proses belajar mengajar merasa terganggu.

Selain itu, plafon di beberapa ruangan SDN 8 Waelata alami kerusakan cukup parah, dan belum juga diperbaiki.

Salah seorang guru, Ali Fauzi Rumaaf berharap, adanya perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda), melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Buru, agar kebutuhan sarana prasarana pendidikan dapat dipenuhi.

“Semoga kondisi ini dapat dilihat Dinas Pendidikan Kabupaten Buru, supaya kursi dan meja bisa ditambah, dan kerusakan dapat diperbaiki,” kata Ali kepada wartawan, Kamis pagi.

Plafon ruangan kelas di SDN 8 Waelata, Desa Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku, rusak dan berlubang, Kamis, (19/1/2023).

Ali menjelaskan, meja dan kursi mengalami kekurangan sudah hampir dua tahun, hingga kini belum ada penambahan.

“Meja dan kursi kurang sudah cukup lama,
mulai dari Tahun 2021,” ujar Ali.

Kemudian, untuk melengkapi meja dan kursi supaya siswa dapat belajar, para guru dan murid bersama-sama mengambil dari ruang guru.

“Jadi, bagi siswa dan siswi tidak kebagian tempat duduk, mereka harus mengangkat meja dan kursi dai ruang guru, agar bisa mengikuti proses belajar,” ungkap Ali.

Menurutnya, tidak hanya fasilitas sekolah, namun terkendala juga dengan jumlah guru yang tidak seimbang.

“Jumlah siswa berkisar 112 orang dan tenaga guru hanya berjumlah 6 orang, intinya harus ada penambahan tenaga pengajar,” pintahnya.

Diketahui, sekolah berstatus negeri ini dibangun kurang lebih sudah 20 tahun, namun belum juga ada perubahan, fasiltas penunjang pendidikan siswa masih terbatas.(*)

Comment