Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaHukum & KriminalMalukuPeristiwa

Alami Kerusakan AMP, Proyek Pekerjaan Ruas Jalan di Belakang TPQ-Namlea Dihentikan Sementara

227
×

Alami Kerusakan AMP, Proyek Pekerjaan Ruas Jalan di Belakang TPQ-Namlea Dihentikan Sementara

Sebarkan artikel ini
Proyek pekerjaan ruas jalan di belakang TPQ, Namlea, Kapubaten Buru, Maluku, sementara dihentikan, Senin (19/12/2022).

BERITAMALUKU.COM – Proyek pengerjaan ruas jalan di belakang TPQ Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, sementara dihentikan.

Padahal, proyek perbaikan ruas jalan tersebut baru sebagian dikerjakan, dan sebagian jalan lainnya masih belum dikerjakan.

Penghentian sementara pekerjaan proyek itu lantaran mesin produksi pencampuran aspal mengalami kerusakan.

Sehingga kualitas aspal tidak begiti bagus ketika dilakukan pengaspalan, dan tempelan pada aspal tidak merata, saat proses penggilingan.

Hal ini diungkapkan PPK Dinas PU Kabupaten Buru, Imran Wali saat dikonfirmasi BeritaMaluku.com, melalui whatsapp, pukul 19:46 WIT, Senin (19/12/2022) malam.

“Saat ini terjadi kerusakan/ kebocoran pada mesin produksi/ Aspal Mixing Plant (AMP), khususnya hot bin atau pencampuran aspal,” ungkap Imran.

Sebagian ruas jalan di belakang TPQ, Namlea, Kabupaten Buru, belum dilakukan pengaspalan.

Menurutnya, dari kerusakan mesin tersebut, akibatnya aspal yang dihasilkan tidak sesuai mutu, sehingga pengawas, PU dan pelaksana sepakat untuk tidak melakukan pengaspalan.

“Yang sudah terlanjur hampar dibongkar, dan yang ada di dump truck dibuang, sambil memperbaiki AMP,” tegas Imran.

Dikatakan, informasi sampai hari ini masih dalam perbaikan hot bin, apabilan sampai jam 12 malam selesai diperbaiki, mungkin besok sudah bisa lanjut pengerjaan.

“Jadi pekerjaan dihentikan sementara, in syaa Allah besok kalau AMP ready berarti besok pengaspalan kembali dilaksanakan,” ungkapnya.

Pantauan BeritaMaluku.com di lapangan pukul 16:30 WIT, Senin (19/12/2022), terlihat sebagian aspal yang sudah dibawa ke lokasi tidak bisa digunakan dalam proses pengaspalan.

Sehingga, material aspal tersebut tidak dapat digunakan, dan hal itu dapat merugikan keuangan daerah bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Hingga kini, seluruh kendaraan proyek atau alat berat terparkir begitu saja, sebab pengerjaan belum bisa dilanjutkan.

Sambil menunggu material aspal, agar dapat dilakukan pengaspalan pada sebagian badan jalan tersebut.(*)

Comment