Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaKomunitasMaluku

Mahasiswa Papua Diimbau Fokus Studi dan Tidak Terprovokasi Isu Penyesatan

315
×

Mahasiswa Papua Diimbau Fokus Studi dan Tidak Terprovokasi Isu Penyesatan

Sebarkan artikel ini

BERITAMALUKU.COM, Ambon – Mahasiswa asal Papua yang tengah studi pada sejumlah wilayah di Indonesia, terkhusus di Maluku diajak untuk tetap fokus pada kegiatan kuliah.

Lebih-lebih, agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu atau ajakan oknum-oknum yang dapat menyesatkan ke hal-hal yang dapat menghambat proses kuliah, atau berdampak pada tindakan melanggar hukum.

Ajakan ini disampaikan Ketua Paguyuban Masyarakat Papua (PMP) Provinsi Maluku, Alex Bonggoibo, kepada wartawan melalui releasenya, Selasa (1/12/2023).

Ajakan Alex menyusul maraknya aksi-aksi yang menuntut adanya referendum untuk menentukan nasib masyarakat Papua Barat agar mengurus dirinya sendiri, tanpa campur tangan pemerintah.

Dijelaskan Alex, Papua merupakan satu bagian yang utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini meniscayakan mereka sebagai putra-putri dari Papua dapat menempuh pendidikan di luar daerah, seperti di Jawa maupun di Maluku, Kota Ambon khususnya.

“Sebagai putra-putri terbaik Papua, tak boleh mudah terbawa arus untuk melakukan gerakan makar, atau tindakan melanggar hukum. Karena, bertentangan dengan satu kesatuan sebagai orang Papua di dalam NKRI,” jelas Ales.

“Di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang berbeda-beda, serta masyarakat Papua, dan tingginya arus globalisasi terutama, arus digitalisasi, maka tidak dapat difungkiri, kalau keberagaman dan perbedaan itu timbul di tengah aktifitas masyarakat. Kendati demikian, sebagai pemuda Papua yang sedang menempuh pendidikan, tidaklah harus terjerumus ke ruang-ruangan tersebut, yang dapat menghambat aktifitas kuliah mereka,” lanjut dia menambahkan.

Ia menyebutkan, putra-putra Papua yang dipercayakan Tuhan dan negara, terkhusus orang tua dan pemerintah Papua, harus menyadari bahwa keberadaan mereka untuk menempuh pendidikan, dalam rangka meningkatkan derajat dan ekonomi masyarakat Papua, yang lebih kecilnya ekonomi keluarga.

Pemuda Papua harus dapat belajar dan melihat kehidupan di luar Papua, baik di Jawa maupun di Maluku khususnya di Ambon, agar menjadi contoh untuk dibawa ke sana. Di mana, masyarakat Maluku yang tengah hidup dengan berjuta keberagamaan dan perbedaan, tapi kehidupannya sangat rukun. Umat, kata dia, seluruhnya hidup rukun dan damai dalam kasih Tuhan di tengah hiruk-piruk masyarakat di Maluku ini. Hal ini, lanjut dia, dapatlah menjadi contoh agar pemuda-pemudi Papua dapat membawa konsep ini ke Papua, sekembalinya untuk menanamkan wawasan kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa membeba-bedakan suku, ras dan agama.

“Rekan-rekan mahasiswa Papua yang ada di Kota Ambon untuk tidak melakukan kegiatan ataupun aksi aksi yang melawan hukum. Serta mengimbau kepada rekan- rekan mahasiswa Papua untuk tidak terprovokasi oleh isu- isu politik di daerah Papua. Mari fokus untuk belajar, dan meraih cita-cita agar ke depan dapat membangun Papua yang lebih maju,” pesan Alex. (*)

Comment