Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaHukum & KriminalMalukuPeristiwa

Sempat Diboikot, Kapolres SBB ; Akses Jalan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Kembali Normal

207
×

Sempat Diboikot, Kapolres SBB ; Akses Jalan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Kembali Normal

Sebarkan artikel ini
Kapolres SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, SIK.

BERITAMALUKU.COM – Kapolres SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan mengungkapkan, arus lalu lintas yang menghubungkan tiga Kabupaten di Pulau Seram kembali normal.

Menurutnya, akses jalan penghubung antar Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sempat diboikot oleh masyarakat Desa Tihulale, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB, Maluku, selama beberapa jam, pada Minggu (7/5/2023) kemarin.

“Aksi blokade jalan yang terjadi sejak Minggu pagi itu, sebagai bentuk aksi protes, terkait dugaan penganiyaan salah satu tokoh agama HT alias Hein, yang diduha dilakukan oleh warga Desa Hualoy, SBB, Sabtu sore lalu,” ungkap Kapolres SBB, kepada wartawan, Minggu sore.

Orang nomor satu di Polres SBB itu menyebutkan, situasi di wilayah Kecamatan Amalatu, terutama di Desa Tihulale dan Desa Hualoy saat ini aman terkendali.

“Memang arus lalu lintas di jalur lintas Seram tepat di Desa Tihulale sempat di blokade, namun sudah dibuka. Kemudian, untuk arus lalu lintas saat ini sudah normal,” kata Kapolres kepada wartawan di SBB, Minggu (7/5).

Ia menjelaskan, warga Desa Tihulale memprotes, agar terduga pelaku penganiyaan itu proses sesuai aturan hukum yang berlaku.

“Dugaan aksi penganiayaan itu berawal dari peristiwa laka lantas. Sehingga warga Tihulale tidak terima, kemudian melakukan blokade jalan. Aksi blokade itu juga tidak berlangsung lama, setelah ada mediasi antara para tokoh Desa Tihulale, dan Desa Hualoy yang difasilitasi oleh Polres SBB, Kodim 1513/ SBB, dan Pemkab SBB, yang dihadiri langsung oleh Sekda,” jelas Kapolres.

Akses jalan di Desa Tihulale, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB, Maluku, sempat diboikot selama beberapa jam, pada Minggu (7/5/2023) kemarin.

Dikatakan, dari hasil mediasi masyarakat Tihulale, terutama korban dan masyarakat Hualoy, mereka bersepakat bahwa persoalan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Selain itu, para terduga pelaku penganiyaan dan korban dari kedua desa juga bersepakat untuk berdamai.

Kapolres SBB juga berharap, agar warga tetap menahan diri dan tidak terprovokasi, dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.

“Mari kita jaga situasi Kamtibmas, jaga kehidupan orang basudara, dan serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan,” harapnya.(*)

Comment