Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaHukum & KriminalKomunitasMaluku

Dinilai Tebang Pilih, IPPMAT ; Polres SBB Tak Serius Tangani Kasus Pencurian Ternak Sapi di Tanah Goyang

999
×

Dinilai Tebang Pilih, IPPMAT ; Polres SBB Tak Serius Tangani Kasus Pencurian Ternak Sapi di Tanah Goyang

Sebarkan artikel ini
Tampak depan Mapolres SBB, Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, Rabu (15/2/2023). Sumber ; istimewa

BERITAMALUKU.COM – Organisasi Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tanah Goyang (IPPMAT) menilai pihak Kepolisian Roser (Polres) SBB tidak serius dalam menangani kasus pencurian ternak sapi di Dusun Tanah Goyang, Kecamatan Huamual, SBB, Maluku.

Pasalnya, kasus yang sudah dilaporkan sejak Agustus 2022 tersebut, hingga kini belum ada satupun pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka.

Padahal, sudah ada enam orang yang terperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.

“IPPMAT sangat menyayangkan sikap Polres SBB, karena tidak serius dalam menangani kasus pencurian sapi, kok sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, padahal kasus tersebut sudah berjalan hampir satu tahun sejak Agustus 2022 lalu,” kata Ketua IPPMAT, Mohammad Ruslan Andi Papalia, Kamis (6/4/2023).

Berbeda dengan kasus-kasus lain, ungkap Andi, ketika dilaporkan pihak Polres SBB langung tindak lanjuti. Padahal, kasus pencurian sapi itu sangat meresahkan masyarakat.

“Saya bandingkan kasus pencurian sapi dengan kasus dugaan pelemparan rumah warga di Tanah Goyang, padahal soal pelemparan itu tidak terlalu penting, karena tidak menyebabkan kerugian materil dan immateril, tapi ada tindakan tegas dari pihak Polres SBB, misalkan pemanggilan paksa terhadap saksi. Namun, berbanding terbalik dengan kasus pencurian sapi, ini sangat disayangkan,” sesal Andi.

Ia meminta, pihak Polres SBB harus profesional dalam menindak lanjuti laporan masyarakat, sehingga maksud daripada Polri yang Presisi tidak hanya sebatas slogan.

“Kami berharap pihak Polres SBB tetap menjalankan sikap prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan atau biasa disebut Presisi,” ungkapnya.

IPPMAT juga mendesak Polres SBB agar dapat mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

“Intinya kami mendesak Polres SBB bisa mengungkap aktor atau dalang di balik kasus pencurian ternak sapi di Tanah Goyang, tangkap para pelaku, karena sudah membuat masyarakat resah dan juga mengakibatkan kerugian bisa mencapai ratusan juta rupiah,” tegasnya.

Selain itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres SBB, Iptu Irwan membantah, bahwa Polres SBB tak perna membeda-bedakan perkara.

“Sebelumnya saya luruskan, bahwa kita (Polres SBB) tidak perna bedakan perkara, dan laksanakan sesuai SOP, serta fakta yang ditemukan selama penyelidikan dan penyidikan berlangsung,” kata Iptu Irwan saat dikonfirmasi berita-maluku.com melalui pesan whatsapp, Kamis sore.

Kemudian, saat ditanya soal perkembangan kasus pencurian ternak sapi di Dusun Tanah Goyang, dirinya tidak dapat menjelaskan apapun.

Diketahui, maraknya pencurian sapi di  Dusun Tanah Goyang, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, SBB, pada beberapa waktu lalu.

Sehingga, warga minta aparat kepolisian bertindak cepat, agar pelaku pencurian itu segera ditangkap, karena sudah meresahkan warga sekitar.

Salah seorang warga, La Dani (33) menyatakan, terhitung sejak Januari 2022 hingga kini, sudah hampir 30 ekor sapi yang hilang, termasuk sapi miliknya.

“Sapi saya dan warga lainnya sering hilang dicuri orang, jadi kita sudah buat Laporan Polisi (LP) di Polres SBB, dengan nomor : STTL/ 110/ VI/ SPKT/ Polres SBB,” ungkap Dani.(*)

Comment