BERITAMALUKU.COM,Namlea – Aktivitas pengolahan material emas dengan metode tong secara ilegal marak terjadi di kawasan tambang emas Gunung Botak.

Dua lokasi yang menjadi pusat aktivitas tong ilegal itu, yakni Desa Widit dan Desa Dava, di Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku.

Mirisnya, aktivitas ilegal yang sudah berlangsung cukup lama itu tidak pernah tersentuh oleh hukum, padahal tong-tong yang beroperasi saat ini berada wilayah hukum Polsek Waeapo, Polres Buru.

Terkait hal itu, diduga Polsek Waeapo sengaja membiarkan aktivitas ilegal itu terjadi, karena sejauh ini para pemilik bisnis ilegal itu tidak pernah diproses hukum, serta aktivitas ilegal tersebut berjalan lancar.

Selain itu, Kapolsek Waeapo Ipda Palti Madelino saat dikonfirmasi berita-maluku.com melalui pesan whatsappp, Minggu (10/19/2025), terkait tindakan hukum, namun dirinya memilih bungkam dan tak merespon pesan wartawan.

Padahal, beberapa waktu lalu, Kapolsek Waeapo berjanji akan meninjau lokasi pengoperasian tong ilegal, baik di Desa Widit mau pun Desa Dava.

Nyatanya, sampai saat ini, hal itu tidak pernah dilakukan, sehingga para mafia tambang itu sangat leluasa menjalankan bisnis ilegalnya.

Tidak sampai di situ saja, pihak Polres Buru juga gencar melakukan pemeriksaan pada kendaraan di setiap pelabuhan, untuk mencegah adanya bahan beracun dan berbahaya (B3) jenis sianida yang masuk ke tambang Gunung Botak.

Namun, terbukti hal itu sangat tidak efektif, karena setiap pengolahan tong diwajibkan menggunakan sianida, jadi pertanyaan, sianida yang digunakan di tong-tong tersebut dapat dari mana.

Diketahui, kurang lebih sebanyak 40 tong yang saat ini beroperasi di dua desa terdebut. Lokasi itu juga sangat dekat dengan pemukiman warga.

Tak hanya itu saja, limbah dari hasil pengolahan tersebut tidak dikelola dengan baik. Sehingga dapat mencemari lingkungan sekitar.

Hal tersebut dikarenakan, jarak sungai dan saluran irigasi yang diperuntukan untuk wilayah persawahan sangat dekat dengan lokasi tong, khususnya di Desa Widit.

Bahkan, ternak milik warga juga pernah ditemukan mati dengan kondisi tak wajar.(*)