BERITAMALUKU.COM,Namlea – Ruas jalan lintas Namrole-Leksula I (satu) yang masih dalam tahap pemeliharaan mengalami kerusakan.
Hingga, dalam waktu dekat ini, akan digelar aksi unjukrasa dari komunitas Democracy Network for Civil Society (Jaringan Demokrasi untuk Masyarakat Sipil) di Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku, Kota Ambon.
Dalam aksi yang direncanakan itu, mereka mendesak agar Kepala BPJN Provinsi Maluku, Yana Astuti, untuk segera dicopot dari jabatannya.
Hal itu disampaikan oleh Direktur JDMS Maluku, Marwan Titahelu kepada berita-maluku.com, Sabtu (4/10/2025).
“Dalam waktu dekat, saya akan turun dengan masa aksi untuk kepung kantor BPJN Maluku. Kita minta copot kepala balai, karna tidak becus dalam melakukan perbaikan maupun pemeliharaan jalan lintas antara dua kecamatan, serta membahayakan nyawa masyarakat,” ungkap Marwan.
Menurutnya, kerusakan akses jalan atau jalur penghubung pada dua kecamatan itu dan Kabupaten Buru dan Buru Selatan (Bursel) sangat membahayakan masyarakat, dan merugikan negara.
Kemudian, jalan yang masih berstatus pemeliharan itu sangat vital antara dua kabupaten tersebut. Jadi perlu ada perhatian full dari Balai Jalan dan juga Komisi III DPR-D Provinsi Maluku.
“Pekerjaan jalan yang menelan dana dari APBN atau SBSN senilai Rp 123,9 miliar sangat mengecewakan masyarakat dua kabupaten, Buru dan Bursel,” ujarnya.
Diberitakan, ruas jalan lintas Namrole-Leksula I di Bursel, Maluku yang dikerjakan oleh PT. Mutu Utama Konstruksi mengalami patahan atau ambruk.
Selain itu, sebagian ruas jalan tersebut tertutup oleh lumpur, akibat tanah longsor. Menyebabkan akses transportasi lumpuh total selama beberapa hari.
Olehnya itu, para pengguna jalan merasa khawatir, serta ekstra hati-hati saat melintasi jalanan tersebut.
“Kita sangat khawatir ketika melakukan perjalanan dari Namrole ke Leksula atau sebaliknya. Selain jalan sudah ambruk, kita takut adanya longsor,” ungkap slah satu pengendara.(*)