BERITAMALUKU.COM, Namlea – Peningkatan pengamanan terhadap penumpang akan dilaksanakan oleh pihak Syahbandar Namlea. Bertujuan untuk mengantisipasi adanya pelanggaran yang terjadi di Pelabuhan Laut Namlea.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Namlea, Raden Salasiwa kepada wartawan, Selasa (16/9/2025).
“Untuk menyikapi persoalan pedagang asongan yang dibawa dengan KM Nggapulu ke Bau-Bau. Ke depan kami dari pihak Syahbandar akan berkolaborasi dengan Pelni untuk meningkatkan kerjasama soal pengamanan, terkait dengan keberagkatan kapal, penumpang, pedang asongan, dan lainnya. Supaya kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi,” kata Raden, Selasa siang.
Dirinya menegaskan, terkait dengan pengamanan di dalam pelabuhan, kita sudah lakukan, dan kita terapkan sesuai dengan SOP.
“Kita terapkan SOP yang sama, bagi penumpang tidak punya tiket dilarang naik ke atas kapal. Pastinya kita perketat dipenjagaan,” tegasnya.
Ia menjelaskan, pihak Pelni sudah melakukan MoU dengan TNI AL, supaya mengantisipasi hal demikian, tapi sebagai manusia kita tidak bisa membatasi orang yang memiliki tiket.
“Mungkin mereka yang naik ke atas kapal itu memiliki tiket, tapi tujuannya untuk bisa berjualan di atas kapal, bukan sebagai penumpang,” pungkasnya.
Diberitakan, karena asik berdagang di atas kapal hingga terlambat turun, 19 pedagang asongan di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku ikut terbawa oleh kapal tujuan Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
Peristiwa itu terjadi saat KM Nggapulu ingin melanjutkan rute pelayaran dari Pelabuhan Laut Namlea menuju Pelabuhan Bau-Bau pada Sabtu, 13 September 2025 malam.
Alhasil, mereka diturunkan di Pelabuhan Bau-Bau. Namun, pada malam itu juga, para pedagang itu balik ke Ambon menggunakan KM Sirimau.(*)