BERITAMALUKU.COM, Namlea – Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus Kabupaten Buru sangat kecewa dengan sikap Lutfy, Maneger PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Namlea.
Hal itu terjadi saat mahasiswa menggelar unjukrasa di depan kantor PLN Namlea, Kota Namlea, Kabupaten Buru, Maluku. Kamis (4/9/2025).
Dalam aksi itu, para mahasiswa meminta agar mereka bisa audiensi secara langsung dengan Maneger PLN ULP Namlea di dalam kantor.
Dengan alasan, tuntutan yang disampaikan oleh pendemo itu bisa dibahas secara akademisi, atau secara resmi.
Namun, permintaan yang disampaikan oleh demonstran itu ditolak secara langsung dan tanpa alasan jelas dari Lutfy, selaku Maneger PLN ULP Namlea.
Dengan sikap arogannya itu, para mahasiswa tersebut tidak terima, mereka bergegas meninggalkan kantor PLN Namlea dan berjanji akan kembali dengan masa aksi yang begitu banyak.
Diketahui, unjukrasa yang berlangsung di depan kantor PLN Namlea itu bertujuan meminta pihak PLN untuk dapat bertanggungjawab terkait pemadaman listrik yang sering terjadi di Kabupaten Buru.
Pasalnya, beberapa waktu ini, sering terjadi pemadaman listrik dengan jangka waktu begitu lama, tanpa ada pemberitahuan dari pihak PLN.
Oehnya itu, para mahasiswa menuntut agar Kepala PLN ULP Namlea untuk segara mundur dari jabatannya, karena dinilai tidak bertanggungjawab.
Mahasiswa juga menyampaikan, sering terjadinya pemadaman lintrik menyebabkan kerugian terhadap masyarakat.(*)