BERITAMALUKU.COM, Namlea – Aktivitas pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku, masih terus dilakukan oleh pihak perusahaan PP-Adhi Karya KSO (Paket 1) dan Hutama Karya-Jaya konstruksi KSO.

Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BWS Maluku, Budi Prasetyo mengungkapkan, progres pekerjaan saat ini sudah mencapai 83 persen.

“Progres pekerjaan yang dicapai Paket 1 yaitu 79,185 persen, sementara Paket 2 capai 87,099 persen. Jadi, total progres keseluruhan capai 83,142 persen,” kata Budi kepada berita-maluku.com, Selasa (12/8/2025).

Dirinya menjelaskan, saat ini pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh Paket 1 yaitu penimbunan tubuh bendungan dan pemasangan jembatan tower intake.

Sementara Paket 2 tengah mengerjakan penyelesaian area fasum dan kantor UPB.

“Rencananya kita menargetkan untuk peresmiannya itu akan dilaksanakan pada akhir Tahun 2026,” ujarnya.

Tantangan pekerjaan, Menurutnya, akibat curah hujan yang cukup tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk terus melakukan aktivitas.

Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath foto bersama dengan pihak Bendungan, dan Pemda Buru, saat Kunker ke Bendungan Way Apu, Kabupaten Buru, Maluku. Senin (11/8/2025).

Diketahui, Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath didampingi Asisten I Bidang Kesra Setda Maluku, Djalaludin Salampessy melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Bendungan Way Apu, pada Senin (11/8/2025) kemarin.

Dalam Kunker tersebut, Wagub beserta rombongan melihat langsung progres pekerjaan yang sudah terlaksana.

Pada kesempatan itu, Wagub Vanath mengatakan, Pemerintah Provinsi Maluku terus mendorong percepatan penyelesaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk bendung suplesi Way Apu System yang akan menerima irigasi premium yang saat ini masih berproses di Kementerian Lingkungan Hidup.

Selain itu, perizinan alih fungsi hutan untuk pengembangan dan pembinaan lanjutan untuk bendung suplesi Way Apu System tersebut juga harus tetap diperjuangkan.

“Alih fungsi hutan dan AMDAL ini sangat penting supaya proses pembangunan bendung suplesi Way Apu System tidak terhenti. Kita harapkan pada waktunya Bendungan Way Apu dapat berfungsi sesuai yang direncanakan,” kata Vanath.

Bendungan Way Apu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional di Maluku dengan nilai anggaran mencapai sekitar Rp 2,1 triliun. Dibangun di atas lahan seluas 425,56 hektar dengan area genangan 235,10 hektar, bendungan ini memiliki kapasitas tampung maksimal 50 juta meter kubik air. Struktur bendungan bertipe urugan zonal dengan inti tegak setinggi 69 meter.

Manfaat bendungan ini sangat luas, mulai dari mengairi sekitar 10.562 hektar sawah, menyediakan air baku dengan debit 0,55 m³/detik, mengendalikan banjir dengan kapasitas reduksi 394 m³/detik, hingga menghasilkan tenaga listrik sekitar 8 megawatt. Selain itu, bendungan ini juga dirancang menjadi destinasi wisata baru yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan selesainya proses AMDAL dan perizinan alih fungsi hutan untuk bendung suplesi Way Apu System, pemerintah optimistis Bendungan Way Apu akan segera beroperasi penuh dan memberikan manfaat strategis bagi warga Kabupaten Buru dan Maluku secara umum.(*)