BERITAMALUKU.COM, Namlea – Koperasi Putri Darah Manis Mandiri, merupakan salah satu dari 10 koperasi yang akan beroperasi di kawasan tambang emas Gunung Botak.
Koperasi yang di pimpin oleh Alham Behuku ini mendapat respon positif dan dukungan dari sejumlah Tokoh Adat di Buru.
Olehnya itu, dalam waktu dekat ini Koperasi Putri Darah Manis Mandiri sudah bisa beroperasi.
Dukungan itu disampaikan Jou Wakabo Tamarpa, sekaligus Raja Macan Masarete Sufen Fina, Roy Behuku saat menggelar pertemuan deng sejumlah Tokoh Adat di Desa Waeflan, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku, Kamis (12/6/2025).
“Saya nyatakan sikap untuk mendukung 10 koperasi, namun paling utama Koperasi Putri Darah Manis Mandiri. Kami juga berharap koperasi ini secepatnya mulai beroperasi,” ucap Roy.
Selain Raja Masarete, dukungan terkait hadirnya Koperasi Putri Darah Manis Mandiri yang nantinya beropersi di kawasan tambang emas Gunung Botak juga disampaikan sejumlah Tokoh Adat, yakni Behuku, Nurlatu, Tasane dan Latbual.
Diketahui, kawasan tambang emas Gunung Botak di Kabupaten Buru, Maluku, telah diambil alih oleh Jou Wakabo Tamarpa, yang merupakan pemilik hak penuh atas wilayah Adat yang ada di Pulau Buru, baik di Buru maupun Buru Selatan.
Sehingga, setiap koperasi yang ingin masuk beroperasi harus melaporkan ke Soar Pa.
Kemudian, terkait pengembalian hak lahan Adat telah disepakati Pimpinan Adat tertinggi Noro Pito Noro Pa.
Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut sejatinya para Tokoh Adat seperti Raja Kaiely, Kaksodin, Hinolong, Matetemun dan 10 koperasi telah diundang secara resmi, namun tidak ada yang hadir.
Dari 10 koperasi yang undang, hanya satu yang hadir, yakni Koperasi Putri Daramanis yang hadir.(*)