BERITAMALUKU.COM, Langgur – Bupati Maluku Tenggara (Malra), Muhammad Thaher Hanubun saat ini tengah manjadi perbinjangan publik, khususnya masyarakat Malra. Bukan soal prestasi atau kinerja baik sebagai kepala daerah di kabupaten berjuluk Surga Tersembunyi itu. Namun, terkait isu tak sedap, soal kedekatannya dengan salah seorang perempuan benama Tarbiyanthy Najdah Chairani Lewaru, atau biasa disapa Yanti.
Berdasarkan informasi yang diterima berita-maluku.com, pada Selasa (16/9/2025) dini hari. Hal itu disebabkan lantaran beredarnya foto surat panggilan dari Pengadilan Agama Tual kepada Yanti, terkait kasus dugaan perceraian antara dia dan suaminya.
Namun, anehnya, surat panggilan tersebut tidak ditujukan ke alamat asli Yanti, atau tempat tinggalnya saat ini, yakni di rumah susun Perumnas, Desa Viditan, Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual. Tapi surat itu dikirim ke alamat rumah dinas Bupati Malra.
Berikut bunyi alamat pada surat tersebut. Bernomor ; 22/ Pdt.G/ 2025/ PA.Tul. Termohon.
Kepada : Tarbyanthy Najdah Chairani binti Muhammad Tajudin Lewaru, beralamat di Jl. Ke Ohoitel, Kediaman Bupati Maluku Tenggara, Kel. Lodar El, Kec. Pulau Dullah Selatan, Kota Tual.
Setelah adanya surat itu, publik mulai bertanya, seperti : mengapa alamat resmi kediaman bupati dipakai? Apakah ada hubungan khusus antara bersangkutan dengan bupati? Atau ada izin khusus sampai alamat kediaman bupati dipakai secara resmi dalam dokumen pengadilan ?
Salah satu sumber yang enggan sebutkan namanya menjelaskan, Tarbiyanthy merupakan seorang dokter, saat ini dirinya tengah menghadapi proses perceraian dengan suaminya di Pengadilan Agama Tual.
“Jadi, diduga dokter itu ada dekat dengan bupati, karena yang bersangkutan (dokter) lagi proses perceraian, tapi alamat yang dikirim menggunakan alamat Bupati Malra,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini dokter Yanti tak lagi tinggal satu rumah dengan suaminya setelah hubungan mereka mulai renggang, hingga berlanjut ke pengadilan agama.
“Sebelumnya dokter tinggal dengan suaminya di daerah Tual, setelah berantem dengan suaminya, dia (dokter) pindah ke rumah susun Perumnas,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat, Bupati Malra Muhammad Thaher Hanubun hingga kini belum berhasil dihubungi media, lantaran akses komunikasi dengannya cukup sulit.(*)