BERITAMALUKU.COM, Namlea – Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus Kabupaten Buru menyampaikan rasa kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru.

Mereka menyebutkan bahwa, hampir 100 hari kerja (98 hari), Bupati Ikram Umasugi dan Wakil Bupati Sudarmo, tidak atau belum memberikan perubahan serta hal positif kepada masyarakat Bupolo.

Hal itu disampaikan salah satu pendemo saat Cipayung Plus Kabupaten Buru menggelar unjukrasa di depan Kantor Bupati Buru, Kota Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, pada Kamis (4/9/2025) kemarin.

Menurutnya, saat ini masyarakat mengeluh terkait sejumlah masalah yang terjadi, hal itu tidak terlepas dari kebijakan pemerintah daerah, salah satunya kenaikan harga beras.

Salah satu orator, Nasrun Buton mengatakan, apa yang disampaikan oleh bupati dan wakil bupati saat kampanye lalu soal “Bupolo Berserih” sama sekali tidak terealisasi, padahal sudah hampir 100 hari kerja.

“Di penghujung 100 hari kerja Pemda Buru, terkhusus bupati dan wakil bupati ini, yang ada hanya lampu mati, harga beras naik, minyak langka dan jaringan telkomsel hilang,” kata Nasrun.

Ia juga minta penjelasan teknis terkait hal tersebut, sebab masalah yang ada saat ini membuat masyarakat resah.

“Kita perlu penjalasan terkait masalah-masalah yang di Kabupaten Buru, karena sudah membuat keresahan di masyarakat,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Buru, Sudarmo saat menemui masa aksi, mengungkapkan, sebagian tuntutan aksi sudah ditindak lanjuti.

“Sudah ditindaklanjuti sebagian, baik itu telkomsel maupun PLN,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, sejumlah agenda yang telah dibuat sesuai dengan visi misi, tentu belum bisa dinikmati dalam waktu kurang lebih 97 hari.

“Kami masih punya waktu 1725 hari lagi. Tetapi, kritik, saran, evaluasi yang disampaikan ini, ada hal-hal yang sudah masuk dalam evaluasi kami, termaksud bagaimana kami ini menuntaskan pengangguran dan menurunkan kemiskinan,” jelas Sudarmo.

Dikatakan, dengan adanya aksi ini Pemkab Buru sangat bersyukur, karena masukan-masukan yang disampaikan bisa diusulkan ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

“Saat ini kami telah menyusun RPJMD. Dan tarima kasih aksi ini merupakan bagian daripada masukan buat kami, sekaligus manjadi muatan-muatan ke depan untuk visi dan misi kami, yaitu buru berserih, berbudaya, sejahtera dan religius. Pastinya, apa yang menjadi tuntutan kalian, kami pastikan akan ditindaklanjuti,” pungkasnya.(*)