BERITAMALUKU.COM, Ambon – Tingkatkan Sinergitas dan Kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Publik di Provinsi Maluku, maka Pemerintah Provinsi Maluku melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menggelar Rapat Koordinasi FORKOPIMDA.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Santika Premier Ambon itu turut serta diikuti Ketua DPRD Kabupaten Buru, Bambang Langlang Buana. Selasa (24/6/2025).
Selain Ketua DPRD Buru, hadir juga Dandim 1506/Namlea Letkol Inf. Mohammad Tamami, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buru Adrianus Notanubun dan Asisten 1 Nawawi tinggapy.
Rakor bertemakan “Bersinergi Menjaga Stabilitas IPOLEKSOSBUDHANKAM, Par Maluku Pung Bae,” ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa.
Gubernur mengatakan, Rakor Forkopimda ini merupakan wadah strategis untuk menyatukan persepsi, mengintegrasikan langkah dan memperkuat sinergi dalam menghadapi dinamika dan tantangan pembangunan daerah, khususnya dalam menjaga stabilitas di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM).
Ia menegaskan, Forkopimda bukan hanya Forum Seremoni semata, melainkan Strategic Governance Platform yang mampu menjawab tantangan zaman, baik yang bersifat vertikal (dari Pusat ke Daerah), maupun horizontal (antar wilayah dan kelompok masyarakat).
“Mari kita bangun Forkopimda sebagai Garda terdepan stabilitas dan pembangunan, sebagaimana kata Bung Karno : Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga persatuan dalam keberagaman, dan menjaga stabilitas dalam guncangan zaman,”ujarnya.
Stabilitas IPOLEKSOSBUDHANKAM ujar Gubernur, adalah prasyarat utama dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

“Kita tidak dapat membangun, jika terus dilanda konflik sosial, politik yang gaduh, ekonomi yang timpang, atau ancaman keamanan yang merongrong kewibawaan negara, dengan demikian, maka stabilitas bukanlah tujuan akhir, tetapi fondasi yang memungkinkan pembangunan berjalan secara inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan,” ungkap Gubernur.
Gubernur juga menerangkan bahwa stabilitas yang kondusif turut berdampak terhadap beberapa indikator strategis Provinsi Maluku saat ini antara lain :
1. Pertumbuhan ekonomi Maluku pada Triwulan I Tahun 2025 tercatat sebesar 5,07% yoy melampaui rata-rata Nasional yang berada diangka 4,78% yoy.
2. Tingkat kemiskinan tahun 2024 berada pada 15,78%, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 16,42%, meskipun masih menjadi tantangan utama kita bersama.
3. Tingkat pengangguran terbuka per Februari 2025 mencapai 5,95%.
4. Indeks kerukunan Umat Beragama tahun 2024 meraih skor 80,54% dan berada pada posisi ke-7 Nasional, mencerminkan sinergi yang baik antara Pemerintah, Tokoh Agama dan elemen masyarakat lainnya.
“Selain dengan itu, untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian-capaian yang telah diraih tersebut, terdapat Delapan misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, serta Tujuh Misi Sapta Cita Lawamena Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, serta misi Pemerintah Kabupaten/Kota yang perlu disinergikan dan kawal bersama agar tercapai sesuai target yang telah ditetapkan,” tegasnya.
Untuk mewujudkan Misi besar tersebut, dibutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan sinergitas Pemerintah Daerah, TNI-Polri, dan seluruh elemen masyarakat di Provinsi Maluku.
“Mari kita sukseskan dengan menjaga stabilitas IPOLEKSOSBUDHANKAM di wilayah masing-masing Par Maluku Pung Bae,” ajaknya.
Ia juga mengajak untuk menjaga semangat kebersamaan, kesetaraan, dan kearifan lokal dalam membangun Maluku.
Untuk memperkuat sinergi, komunikasi dan aksi kolaboratif, Gubernur mengajak untuk berikan dukungan penuh atas pelaksanaan Program Strategis Nasional Presiden RI yakni, Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, Kemiskinan Ekstrem, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, dan Pembangunan 3 juta rumah.
“Kita jaga Maluku, kita jaga Indonesia, kita buktikan bahwa melalui kerja bersama, segala tantangan dapat kita hadapi, demi masyarakat Maluku yang Maju, Adil, dan Sejahtera,” pintanya.(*)