BERITAMALUKU.COM, Namlea – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Buru membantah dengan tegas, terkait tudingan Aliansi Tarik Mandat tehadap Penjabat Bupati Buru Syarif Hidayat.
Tudingan tersebut menyebutkan, Pj Bupati Buru Syarif Hidayat melakukan pemangkasan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) senilai Rp 11 miliar, dari total anggaran Rp 33 miliar.
Sekertaris KNPI Kabupaten Buru Gadri Fatsey menegaskan, tuduhan yang disampaikan oleh Aliansi Tarik Mandat tidak mendasar.
“Gerakan yang dilakukan oleh kawan-kawan Aliansi Tarik Mandat terhadap Pj Bupati Buru Sarif Hidayat merupakan gerakan gelap dan terkesan tidak mendasar sama sekali. Pasalnya gerakan tersebut tidak berbasis data maupun faktual,” kata Fatsey, Jumat (9/8/2024).
Ia menjelaskan, terkait dengan anggaran pilkada Buru kurang lebih senilai Rp 22 miliar itu adalah hasil hitungan sesuai dengan kekuatan keuangan daerah.
“DPRD Buru dan pemerintah daerah sebelumya yang dipimpin mantan Pj Bupati Buru Jalaluddin Salampessy bersepakat tetapkan anggaran dengan nilai tersebut,” jelasnya.
Sehingga, Sekertaris KNPI Buru juga mengajak Aliansi Tarik Mandat dan pemuda Kabupaten Buru untuk tetap menedepankan cara berfikir yang rasional.
“Kita harus mengedepankan kualitas intelektualnya bukan emosionalnya. Sehingga apa yang menjadi aspirasi pemuda bisa diterima dengan rasional karena berbasis data,” pungkasnya.(*)
Comment