Scroll untuk baca artikel
BencanaBerita UtamaMalukuPeristiwa

BPBD Catat ada 1.960 KK Terdampak Banjir di Kabupaten Buru

240
×

BPBD Catat ada 1.960 KK Terdampak Banjir di Kabupaten Buru

Sebarkan artikel ini
Tampak depan kantor BPBD Kabupaten Buru, yang berlokasi di Jalan Masjid Agung, Namlea, Maluku, Rabu (10/7/2024).

BERITAMALUKU.COM, Namlea – Pasca bencana banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Buru pada 5 Juli 2024 kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru mencatat sekitar 1.960 Kepala Keluarg (KK) yang terdampak banjir.

Dengan rincian, di Kecamatan Waelata sebanyak 898 KK, Lolongguba 429 KK, Waeapo 580 KK dan Batabual 53 KK.

“Saat banjir melanda dataran Waeapo kemarin, ada empat kecamatan yang terdampak. Kemudian, saat ini sebagian warga sudah kembali ke rumahnya, namun sebagian dari mereka masih memilih bertahan di tempat pengungsian dan di rumah keluarga, karena rumahnya masih tergenang air,” kata Plt. Kepala BPBD Kabupten Buru, Fandy Rada saat diwawancarai berita-maluku.com di Namlea, Selasa (9/7/2024).

Menurut Fandy, penyebab banjir karena intensitah curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan sekitar empat sungai besar di dataran Waeapo airnya meluap.

“Hujan tersebut mengguyur di daerah itu sejak tanggal 1 Juli dan intensitas tertinggi saat kamis hingga Jumat sore sekitar jam 14.30 WIT, sehingga terjadi banjir dengan ketinggian air bervariasi sekitar 50-200cm, bahkan untuk lokasi paling parah bisa mencapai 200-250 cm,” ujarnya.

Dikatakan, kini Bupati Buru telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam, selama tujuh hari sejak tanggal 5-11 Juli 2024.

“Ada kemungkinan status tersebut akanĀ  diperpanjang, hal itu dilihat dari perkembangan situasi dan kondisi di lapangan, terlebih masih ada sarpras fasilitas umum yang rusak perlu perbaikan darurat,” kata Fandy.

Dirinya menjelaskan, saat air sungai meluap petugas BPBD bersama para Babinsa dan Bhabinkamtibmas berkeliling mengingatkan warga agar siaga.

“Personil kami di lapangan memang terbatas, namun kami dibantu aparat lainya. Dan saat kejadian banjir BPBD bersama TNI/Polri, SAR dan Tagana lakukan evakuasi warga, dengan menggunakan speedboat milik BPBD, serta perahu karet milik SAR dan perahu milik warga,” ungkapnya.

“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin terkait proses evakuasi saat banjir, namun kita (BPBD) mengalami keterbatasan armada, sehingga untuk mengevakuasi warga saat banjir, saya sempat komunikasi dengan kepala desa Kaki Air untuk mengerahkan warganya yang punya perahu untuk membantu, namun sulit karena derasnya Arus sungai tentu sulit untuk mencapai 2 lokasi terparah terutama desa waeleman dan dusun SP2,” lanjutnya menambahkan.

Menurutnya, banjir malam itu, akses darat yang melintasi Desa Ohilahin hingga ke Desa Waelo terputus, sehingga menyulitkan proses evakuasi, tapi alhamdulillah biar pelan-pelan tapi proses evakuasi warga yang terjebak banjir bisa berjalan lancar.

Tim BPBD Kabupaten Buru tengah menyisir sungai untuk mengevakuasi warga terdampak banjir.

Selain itu, Fandy memaparkan bahwa, Pj Bupati Buru setelah menetapkan status keadaan darurat, memerintahkan BPBD dan dinas terkait untuk melakukan penanganan darurat.

“Saya bersama kadis sosial menerima perintah untuk turun ke lokasi laksanakan penanganan cepat. Bupati juga menginstruksikan beberapa hal, diantaranya segera berkordinasi untuk lakukan evakuasi warga yang terdampak, bantu warga secepatnya. Juga, menginstruksikan kepada seluruh camat dan kepala desa untuk saling membantu desa-desa terkena dampak,” katanya.

Menurutnya, Pemda Buru melalui Dinas Sosial pada malam itu juga langsung memberikan bantuan Makanan cepat saji, selimut dan air mineral bagi warga yg mulai mengungsi yakni Desa Ohilahin, Dusun Baman dan Desa Utramalahin yang mengungsi di lokasi Gelar Panen Raya, Desa Wanareja, Kecamatan Waeapo.

“Saat itu juga kita berikan bantuan makanan nasi bungkus dan air mineral untuk 125 orang orang dewasa dan anak-anak. Berikunya bantuan sembako oleh Pemda Buru diserahkan pada 6 Juli 2024 di kantor Desa Waenetat oleh Asisten 1 beserta seluruh OPD, juga Baznas Buru yang menyalurkan sumbangan masyarakat berupa bantuan beras, mie instan dan air mineral,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Plt. Kepala BPBD juga menyampaikan terima kasih bagi pihak-pihak yang telah membantu warga saat evakuasi terutama TNI-Polri, yang sangat membantu sejak awal hingga saat ini. Terlihat banyak juga pihak masyarakat dari semua kalangan telah memberi bantuan.

Saat ini BPBD telah mengajukan permohonan bantuan ke BNPB RI untuk kebutuhan darurat, dan sudah disetujui kepala BNPB, kemungkinan dalam satu atau dua hari ini bantuan sudah tiba.

“Untuk jenis bantuannya kita belum tau apa saja, kita tunggu setelah Pj. Bupati datang baru disampaikan,” pungkasnya.(*)

Comment