BERITAMALUKU.COM, Namlea – Pemilik kapur berjumlah ratus ton yang tenggelam bersama kapal kayu di Pelabuhan Laut Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, pada Senin (29/4/2024) kemarin, pukul 16:00 WIT, kini menghilang dan tak bisa dihubungi.
Pemilik barang tersebut bernama Iskandar, dirinya diduga kabur dan tak mau bertanggungjawab terkait peristiwa tersebut.
Pasalnya, pihak kapal mencoba untuk menghubungi Iskandar melalui telepon, namun nomornya tidak aktif dan tak dapat dihubungi.
“Ada kapur sekitar 200 ton milik Iskandar, yang sampai saat ini belum bisa dievakuasi dan masih di dalam kapal, saya coba telepon dia untuk sama-sama bantu biar bisa keluarkan barang dari kapal, tapi tidak bisa dihubungi,” kata seorang ABK yang enggan sebutkan namanya kepada berita-maluku.com, Selasa (30/4/2024).
Dirinya berharap, pemilik kapur tersebut bisa sama-sama dengan pihak kapal untuk selamatkan barang-barang yang ada.
“Seharusnya dia datang untuk bantu kita, cari orang buat menyelam, supaya bisa keluarkan barang dari kapal. Kalau sudah terjadi begini harus siap kasih keluar uang buat selamatkan barang-barang,” harapnya.
Diberitakan, kapal kayu Ananda Aprian asal Makkasar, mengalami kebocoran dan tenggelam di Pelabuhan Laut Namlea.
Sebanyak 7 ABK dan nakhoda kapal selamat dalam peristiwa itu, namun sejumlah barang tak bisa diselamatkan.
Di antaranya, kapur, beras, bata ringan dan jenis logistik lainnya.
Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materil bisa mencapai ratusan juta rupiah.(*)
Comment