Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaMalukuPolitikViral

Apabila Kandidat Kalah di Pemilu 2024, Maka Seorang Dosen di Maluku siap Kuliah Ulang, Berikut Pernyataannya

1086
×

Apabila Kandidat Kalah di Pemilu 2024, Maka Seorang Dosen di Maluku siap Kuliah Ulang, Berikut Pernyataannya

Sebarkan artikel ini
Amin Ramly, salah seorang dosen di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

BERITAMALUKU.COM, Piru – Seorang dosen tetap juga berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu perguruan tinggi ternama di Maluku, Amin Ramly, bersedia mengikuti proses perkuliahan laiknya mahasiswa baru.

Hal itu rela dilakukan karena dirinya sudah terlanjur berjanji kepada sejumlah masyarakat Dusun Tanah Goyang, Desa lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, pada Rabu (14/2/2024) lalu.

Ia menyebutkan, apabila Caleg yang dijagokan, yakni Anwar Teapon tidak terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Huamual pada Pemilu 2024, maka siap sekolah atau kuliah ulang.

“Kalau Anowar Teapon tidak jadi dewan, maka saya sekolah atau kuliah ulang,” kata Amin Ramly berulang-ulang di hadapan banyak orang, saat momen Pemilu tengah berlangsung.

Dia menegaskan, akan menepati janjinya setelah pelantikan anggota DPRD, karena masih ada permainan lanjutan.

“Permainan belum habis, setelah pelantikan dewan baru abang sekolah, tenang saja jangan tagi janji terlalu tempo. Kalau bilang sekolah ulang itu betul abng katakan, dan abang sudah siap sekolah/ kuliah jang khawatir,” pungkas Amin Ramly.

Dengan pernyataan tersebut, dirinya mendapat tanggapan negatif dari masyarakat.

“Kok bisa, seorang dosen menyampaikan pernyataan tersebut di depan umum, pemikiran macam anak sekolah saja,” ujar salah satu warga.

Lanjutnya, pernyataan itu tidak pantas di keluarkan, karena dirinya merupakan seorang pendidik, bukan politikus.

“Perlu dipertanyakan kapasitas dia sebagai tenaga pendidik atau dosen, sehingga pihak kampus harus ambil langkah tegas terkait sikap dari dosen itu,” ujarnya.

Hingga saat ini, masyarakat masih bertanya-tanya soal pernyataan yang disampaikan oleh dosen tersebut, apa maksud dan tujuannya.

Pasalnya, sebagai tenaga pengajar seperti guru dan dosen, harus menunjukan sikap netralitas, bukan terlibat dalam politik praktis.(*)

Comment