Berita UtamaHukum & KriminalInfrastrukturMaluku

Proyek Pengendalian Banjir Tahap II di Dusun Laala-SBB Diduga Dikerjakan Asal-asalan Pihak Kontraktor

346
×

Proyek Pengendalian Banjir Tahap II di Dusun Laala-SBB Diduga Dikerjakan Asal-asalan Pihak Kontraktor

Sebarkan artikel ini

BERITAMALUKU.COM, SBB – Pekerjaan proyek pengendalian banjir tahap dua di Dusun Laala, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, diduga dikerjakan asal-asalan.

Diketahui, proyek pengendalian banjir tersebut ditangani oleh PT. Bangun Konstruksi Jaya dan Konsultan Pengawas dari PT. Oseano Adhiyaprasarana, dengan nomor kontrak HK 02.03/BWS/19.08.02/VIII/03/2023. Untuk sumber dana berasal dari APBN atau SBSN Tahun 2023, senilai Rp 24.057.599.000.

Berdasarkan informasi yang dihimpun berita-maluku.com, bahwa pekerjaan talud pengendalian banjir diduga tak menggunakan material yang sesuai dengan RAB.

“Pekerjaan pembangunan talud mengunakan pasir kali, selain itu penggunaan semen juga tidak sesuai dengan di RAB,” ungkap salah satu sumber yang enggan disebut namanya, Minggu (15/10/2023).

Senada dengan itu, salah satu pekerja mengungkapkan, seharusnya pekerjaan pada pembangun talud tersebut menggunakan material pasir dari pantai.

“Kita cuman disuruh untuk kerja menggunakan pasir kali, padahal seharusnya pekerjaan tersebut menggunakan pasir laut, jadi kita tidak tau mengapa kita disuruh pakai pasir kali,” ungkapnya.

“Kita ini hanya pekerja, apa yang disuruh kontraktor atau pengawas ya kita kerjakan,” lanjut dia menambahkan.

Dengan adanya dugaan itu, pihak penegak hukum diminta untuk tindak lanjuti, sehingga pihak perusahaan harus lebih serius dalam pengerjaan proyek tanggul tersebut.

Diketahui, kondisi sungai di Dusun Laala tersebut sangat memprihatinkan, ketika musim penghujan tiba.

Pasalnya, pada saat musim penghujan, air di sungai tersebut meluap, hingga menggenangi ruas jalan dan pemukiman warga.

Alhasil, warga merasa khawatir dengan kondisi tersebut, sehingga mereka berharap pemerintah dapat menangani masalah yang mereka alami.(*)

Comment