BERITAMALUKU.COM, Namlea – Panitia lombah gerak jalan indah di Namlea dikritik oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru, M. Rustam Fadly Tukuboya.
Pasalnya, panitia tidak lagi menggunakan rute gerak jalan indah yang sering digunakan, yakni kota lama Namlea.
“Lomba gerak jalan indah yang menjadi hiburan tahunan atau tontonan yang sangat meriah oleh masyarakat kota Lama Namlea kini tak lagi dirasakan. Karena terjadi perubahan rute, jadi rute gerak jalan tidak lagi melintasi kota lama Namlea seperti biasa terjadi berpuluh-puluh tahun lalu, semenjak jaman Kecamatan hingga Kabupaten, akibatnya membuat warga merasa kecewa,” kata Tukuboya kepada berita-maluku.com, Selasa (3/10/2023).
Menurutnya, kalau rute di pindahkan dan tidak nelintasi kota lama Namlea, merupakan suatu hal yang baru pernah terjadi.
Sehingga, masyarakat di Kota Lama Namlea yang hendak menyaksikan gerak jalan indah harus mengeluarkan biaya transportasi tambahan, guna bisa menyaksikan kegiatan tersebut
“Saya minta kepada panitia untuk dapat mengevaluasi kembali rute gerak jalan indah dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Buru ke-24. Kalau sampai terjadi perubahan rute, maka pasti banyak masyarakat kecewa atas keputusan ini,” ujar Tukuboya.
Ia juga minta kepada Penjabat Bupati Buru Djalaluddin Salampessy agar dapat mengambil keputusan, supaya tidak membuat msyarakat kecewa.
“Saya juga minta kepada Penjabat Bupati untuk dapat menginterfensi keputusan panitia tersebut,” tutur Tukuboaya.
Adapun rute gerak jalan, mulai star dari kantor Bupati Buru menuju kantor Kejari Buru, setelah itu ke Bundaran Tugu Tani, bank Moderen, Dinas PUPR, Dinas Tata Kota dan finis di Jalan Simpang Lima Namlea.(*)
Comment