Berita UtamaEkonomiMaluku

Proyek Pengendalian Banjir di Dusun Laala-SBB Terima 90 Pekerja Lokal

457
×

Proyek Pengendalian Banjir di Dusun Laala-SBB Terima 90 Pekerja Lokal

Sebarkan artikel ini
Proses pengerjaan Proyek Pengendalian Banjir di Dusun Laala, Kabupaten SBB, Maluku, Minggu (7/5/2023).

BERITAMALUKU.COM – Sebanyak 90 tenaga kerja lokal di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diterima di proyek pengendalian banjir di Dusun Laala, Desa Lokki, Kecamatan Huamual.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Andi mengatakan, pihaknya telah menerima tenaga kerja lokal sama pekerjaannya, dengan pekerja yang didatangkan oleh perusahaan.

“Ada sekitar 90 orang tenaga lokal, itu sebagai kewajiban kita dalam mensukseskan padat karya,” kata Andi, saat dikonfirmasi berita-maluku.com, Minggu (7/5/2023).

Kemudian, terkait pembayaran upah kerja tenaga lokal, dirinya juga tidak dapat menjelaskan.

“Wah, kalau soal pembayaran saya tidak tau, soalnya itu urusan perusahaan,” pungkasnya.

Untuk proses pekerjaan, dijelaskan Andi, tidak dibeda-bedakan posisi tenaga kerja lokal dan pekerja perusahaan.

“Kalau pekerjaannya tetap sama dengan pekerjaan yang dilaksanakan pekerja perusahaan, tidak dibedakan atau digabung, sama-sama dengan pekerja yang ada,” jelas Andi.

Dirinya menyebutkan, untuk tenaga kerja lokal yang diterima itu, tempat tinggal mereka tak jauh dari lokasi proyek.

“Tenaga kerja lokal yang diterima tersebar dari dusun sekitar proyek,” pungkasnya.

Diketahui, proyek pengendalian banjir yang dibangun 1.4 km, ditangani  PT. Sarjis Agung Indrajaya dan CV. Srikandi, bernomor kontrak HK 02.01/BWS.19.08.02/I/01/2023, dengan sumber dana yang berasal dari APBN 2023, senilai Rp 34,710,000,000.

Kemudian, untuk waktu pelaksanaan itu selama 300 hari kalender kerja. Mulai dari 27 Januari sampai 27 November 2023.

Sebelumnya, kondisi sungai di Dusun Laala tersebut sangat memprihatinkan, ketika musim penghujan tiba.

Pasalnya, pada saat musim penghujan, air di sungai tersebut meluap, hingga menggenangi pemukiman warga.

Alhasil, warga merasa khawatir dengan kondisi tersebut, sehingga mereka berharap pemerintah dapat menangani masalah yang mereka alami.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *