BERITAMALUKU.COM – Kasus pencurian ternak sapi di Dusun Tanah Goyang, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, hingga saat ini masih menjadi misteri.
Pasalnya, kasus dilaporkan sudah satu tahun lebih, sejak Januari 2022 hingga Februari 2023, belum ada peningkatan apapun.
Padahal, sudah ada sejumlah saksi yang diperiksa oleh pihak penyidik Kepolisian Resor (Polres) SBB.
Melihat hal itu, seorang Praktisi Hukum, Imanuel Cristo Masela mendesak Polres SBB agar mengusut tuntas kasus dugaan pencurian ternak sapi di Dusun Tanah Goyang, yang hingga kini masih dalam penyelidikan.
Dirinya menilai, penyidik Polres SBB tidak serius dan tidak profesional dalam menangani perkara tersebut.
“Saya meminta Polres SBB untuk bekerja profesional dan mengusut kasus ini hingga tuntas, karena laporannya sudah sejak Tahun 2022 hingga kini belum ada tersangka. Padahal, sejumlah saksi sudah diperiksa,” kata Imanuel Cristo Masela, Selasa (14/2/2023) kemarin.
Dia mengungkapkan, seharusnya dalam kurun waktu beberapa bulan itu sudah cukup bagi tim penyidik mengetahui dan meningkatkan prosesnya, hingga pada penetapan tersangka.
Karena, keterangan saksi sudah bisa dijadikan sebagai bukti awal bagi penyidik.
“Pihak Polres SBB harus terbuka dan profesional jika ada kendala, bukti fisik dan keterangan saksi sudah ada, itu sudah cukup, tapi belum ada penetapan tersang, ada apa ini,” ucap Imanuel.
Imanuel juga minta pihak korban agar dilimpahkan kasus itu ke Polda Maluku, karena Polres SBB dinilai tidk mampu dan lambat tangani kasus ini.
“Limpahkan saja kasusnya ke Polda Maluku, karena Polres SBB diduga lambat tangani kasus itu,” pungkasnya.
Diberitakan, sudah ada enam orang yang diperiksa sebagai saksi oleh polisi dalam kasus tersebut.
Hal diungkapkan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres SBB, Iptu Irwan, kepada berita-maluku.com, Selasa (31/1/2023) lalu.
Menurutnya, kasus tersebut belum dapat dinaikan ke penyidikan, dengan alasan masih mengungpulkan bukti-bukti.
“Kasusnya belum bisa dinaikan ke penyidikan karena belum cukup bukti,” ujar Irwan.
Dirinya menegaskan, pihaknya akan terus berusaha, sampai masalah tersebut secepatnya dapat titik terang.
“Saat ini tim Opsnal kami masih terus mencari saksi dan alat bukti, sebagai petunjuk lainnya yang bisa buat terang perkara ini,” tegasnya.
Diketahui, salah seorang warga, La Dani (33) menyatakan, terhitung sejak Januari 2022 hingga kini, sudah hampir 30 ekor sapi yang hilang, termasuk sapi miliknya.
“Sapi saya dan warga lainnya sering hilang dicuri orang, jadi kita sudah buat Laporan Polisi (LP) di Polres SBB, dengan nomor : STTL/ 110/ VI/ SPKT/ Polres SBB,” ungkap Dani.(*)
Comment